Saya nggak merekomendasikan diri saya sendiri untuk jadi orang yang gila kerja, tips ini mungkin akan cocok untuk orang/desainer yang kurang suka begadang (termasuk saya).
Saat malam sudah terlalu larut, kecuali deadline adalah besok subuh, istirahat sajalah. Tidur.
Dan biasanya aktifitas tidur ini saya lakukan juga di siang hari kalo mata memang benar-benar lelah, logikanya bila dipaksa terjaga pun pekerjaan tidak akan maksimal.
Intinya memang bukan tidur sih, kalau kawan-kawan memang merasa berdosa untuk tidur siang, sementara pekerjaan masih tersisa, ya lakukanlah dulu aktifitas lain yang kawan-kawan asumsikan bisa membuat badan lebih segar, Mandi mungkin.
Terakhir pesan paling penting, kalau memang harus tidur, ingat! bangunlah tepat waktu, sebab bila kebablasan, yakinlah setelah bangun anda akan mendapat mimpi buruk. hihihihi......
Rabu, 28 Mei 2008
Minggu, 25 Mei 2008
TIPS : Font
Tips ini saya dapat dari P Fahmi, Art Director saat proyek masih berlangsung (dan sekarang saya kerja juga bareng dia di NoLimitGraphicStudio).
Kalo kamu pernah dongkol karena sulit sekali menemukan jenis font padahal hanya untuk tulisan judul saja, mungkin masalahnya bukan kamu kurang berbakat menemukan jenis font yang cocok, tapi terlalu banyak font jelek di komputer kamu yang kemungkinan terpakainya sangat sedikit.
Jadi,
Buang saja font yang sangat jelek secara anatomi atau dari segi yang lain, yang kamu pun bisa prediksi bahwa persentasi terpakainya sangat kecil.
Ingat yang penting bukan Kuantitas, tapi kualitas.
Ayo mulai hapus!
Kalo kamu pernah dongkol karena sulit sekali menemukan jenis font padahal hanya untuk tulisan judul saja, mungkin masalahnya bukan kamu kurang berbakat menemukan jenis font yang cocok, tapi terlalu banyak font jelek di komputer kamu yang kemungkinan terpakainya sangat sedikit.
Jadi,
Buang saja font yang sangat jelek secara anatomi atau dari segi yang lain, yang kamu pun bisa prediksi bahwa persentasi terpakainya sangat kecil.
Ingat yang penting bukan Kuantitas, tapi kualitas.
Ayo mulai hapus!
LABEL BARU
Sudah hampir tiga bulan pasca proyek, praktis sudah tidak banyak pekerjaan yang berhubungan dengan proyek, kecuali kemarin-kemarin masih hectic dengan revisi Peta Evakuasi, termasuk tektek bengek korespondensi lewat email, entahlah ISP yang saya gunakan kurang beres. Bikin geram.
Merespon kondisi di atas, saya jadi kepikiran buat nambah label baru, kalo kemarin yang sudah ada adalah label Artwork, Jurnal, Miscellanous, dan Progress, maka mulai sekarang akan ada label Tips.
ide ini sebetulnya berangkat dari keinginan saya agar blog ini terus terisi walaupun proyek sesungguhnya telah usai, karena saya pikir yang paling esensial dari blog ini adalah jurnal perjalanan dari kegiatan seputar desain komunikasi visual, khususnya yang saya alami. Lalu mengadaptasi dari kegiatan prooyek kemarin juga ketika masih residensi di daerah, bahwa ternyata inti dari kegiatan itu selain menginventori data adalah kegiatan berbagi dengan kawan-kawan lokal.
Jadi saya ingin berbagi terus selagi masih semangat dan mampu tentang desain komunikasi visual khususnya yang saya alami.
Label Tips ini akan berisi ... (ah, percayalah! saya sudah coba mennulis untuk menjelaskan tentang apa isi dari label ini, sulit ternyata, liat aja lah!) hehehe...
Merespon kondisi di atas, saya jadi kepikiran buat nambah label baru, kalo kemarin yang sudah ada adalah label Artwork, Jurnal, Miscellanous, dan Progress, maka mulai sekarang akan ada label Tips.
ide ini sebetulnya berangkat dari keinginan saya agar blog ini terus terisi walaupun proyek sesungguhnya telah usai, karena saya pikir yang paling esensial dari blog ini adalah jurnal perjalanan dari kegiatan seputar desain komunikasi visual, khususnya yang saya alami. Lalu mengadaptasi dari kegiatan prooyek kemarin juga ketika masih residensi di daerah, bahwa ternyata inti dari kegiatan itu selain menginventori data adalah kegiatan berbagi dengan kawan-kawan lokal.
Jadi saya ingin berbagi terus selagi masih semangat dan mampu tentang desain komunikasi visual khususnya yang saya alami.
Label Tips ini akan berisi ... (ah, percayalah! saya sudah coba mennulis untuk menjelaskan tentang apa isi dari label ini, sulit ternyata, liat aja lah!) hehehe...
Senin, 19 Mei 2008
PETA EVAKUASI GAUNG dan SAWAH LIAT II
Selasa, 13 Mei 2008
UNFINISHABLE RHYTM
Seperti biasa kalo udah agak nyantai, di Studio NLG (Ini situs portofolionya) suka jadi ngumpul-ngumpul ngga sengaja, entah di tempat kerjanya di kursi ato lesehan di meja briefing, ato di halaman studio yang juga berdungsi sebagai rumah di lantai dasarnya. Lintas pembahasan yang dibicarakan; keluhan, menyoal pekerjaan, masalah uang berikut pengaturannya, semua lah, yang ngga penting sekalipun.
Malem tadi di tempat kerja, saya, Fahmi (si mpunya studio), dan rekan saya yang lain (Jino, Pungki) ngariung (lagi-lagi tidak direncanakan), membicarakan prospek-prospek ke depan tentang pelebaran sayap dari studio.
Ada yang menarik di ujung pembicaraan, dan bukan masalah prospek-prospek tadi, tetapi ketika kawan-kawan termasuk saya yang agak mengeluhkan dengan kesibukan yang (sepertinya) super Padat akhir-akhir ini, Fahmi malah bilang jangan kaget, bukan tidak mungkin kalo kondisi ini bukan yang tersibuk. hmmh....
Lalu di ujung banget ada statement bahwa kesibukan ini juga mungkin tidak akan pernah berhenti, setelah selesai yang satu maka datang yang lain, muter terus...hanya ritmenya saja yang harus kita atur biar terus bisa kegarap semua.
Sejenak saya pikir, kita sebagai manusia tentu saja sampai mati pun memang tidak akan pernah berhenti terlepas dari masalah, hanya saja kita tidak usah memikirkan pusingnya dari sekarang karena pasti stressfull pisan lah, sama juga seperti tentang statemnet di ujung banget tadi. Mungkin seperti pake mobil di kegelapan, jangkauan sinarnya ngga nyampe hingga ujung jalan, tapi kalo kita terus melaju, maka sedikit demi sedikit seluruh jalan akan bisa kita lihat dan lalui juga.
Lalu ya saya setuju saja kalo kesibukan ini memang tidak akan pernah berhenti.
Selamat Bekerja buat saya!
Malem tadi di tempat kerja, saya, Fahmi (si mpunya studio), dan rekan saya yang lain (Jino, Pungki) ngariung (lagi-lagi tidak direncanakan), membicarakan prospek-prospek ke depan tentang pelebaran sayap dari studio.
Ada yang menarik di ujung pembicaraan, dan bukan masalah prospek-prospek tadi, tetapi ketika kawan-kawan termasuk saya yang agak mengeluhkan dengan kesibukan yang (sepertinya) super Padat akhir-akhir ini, Fahmi malah bilang jangan kaget, bukan tidak mungkin kalo kondisi ini bukan yang tersibuk. hmmh....
Lalu di ujung banget ada statement bahwa kesibukan ini juga mungkin tidak akan pernah berhenti, setelah selesai yang satu maka datang yang lain, muter terus...hanya ritmenya saja yang harus kita atur biar terus bisa kegarap semua.
Sejenak saya pikir, kita sebagai manusia tentu saja sampai mati pun memang tidak akan pernah berhenti terlepas dari masalah, hanya saja kita tidak usah memikirkan pusingnya dari sekarang karena pasti stressfull pisan lah, sama juga seperti tentang statemnet di ujung banget tadi. Mungkin seperti pake mobil di kegelapan, jangkauan sinarnya ngga nyampe hingga ujung jalan, tapi kalo kita terus melaju, maka sedikit demi sedikit seluruh jalan akan bisa kita lihat dan lalui juga.
Lalu ya saya setuju saja kalo kesibukan ini memang tidak akan pernah berhenti.
Selamat Bekerja buat saya!
Senin, 12 Mei 2008
PETA EVAKUASI GAUNG dan SAWAH LIAT Bagian 1
Tulisan ini seharusnya berkategori Artwork, tapi rupanya nggak. Jurnal saja.
Tulisan ini seharusnya terbit berhari-hari yang lalu, tapi rupanya nggak. Sekarang saja.
Beberapa hari setelah finishing Rantau Baranjau, saya dan rekan harus kembali bekerja menyelesaikan Peta Kerentanan dan Evakuasi untuk dua daerah di Kota Padang yang sudah menjadi area proyek, yakni Kampung Gaung dan Sawah Liat.
Deadline yang telah ditentukan tidak begitu lama, hanya satu minggu lah, lebih sebentar beberapa hari dari Rantau Baranjau, tetapi berbeda dengan Rantau Baranjau yang dikerjakan dengan mengandalkan imajinasi dan tanpa membutuhkan akurasi dalam hal letak geografis, Peta Evakuasi ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati, harus serba akurat, karena ini bukan main-main, bukan permainan, langkah selamat tidak ditentukan oleh jumlah angka yang keluar dari kocokan dadu, arah berlari kini ditunjukkan oleh arah mata angin :D.
Kadang kawan-kawan mengeluhkan deadline yang terlalu dipaksakan tapi ya sudahlah, tidak apa.
Proses seminggu dalam pembuatan Peta Evakuasi ini pada mulanya agak tersendat berkaitan dengan kelengkapan materi (denah lokasi daerah) yang dikirimkan dari Padang, koordinasinya agak sulit memang. Saya kurang tahu! Tetapi karena deadline yang sudah ditentukan tidak akan dapat diundur lagi, maka pengerjaan tetap dilakukan berbekal materi yang secukupnya dulu
-Beberapa minggu sebelumnya kawan-kawan Padang memang sudah beberapa kali
mengirimkan materi, tapi karena dirasa masih belum lengkap dan demi mengejar keakuaratan, terpaksa kawan-kawan di Bandung meminta dibuat dan dikirim ulang-
Saya ngga ingin berlama-lama bercerita soalnya lupa.
Yang jelas setelah seminggu bekerja keras, Peta Evakuasi itu selesai juga, lega rasanya.
Beberapa hari berlalu, saya dan rekan harus menerima kenyataan pahit, karena ternyata ada beberapa kesalahan pada Peta Evakuasi itu, dan celakanya sudah dicetak sebanyak 2000 lembar. Bayangkan! (ngga mau! ya udah!)
Satu yang paling saya greget dari kesalahan itu adalah arah mata angin, bukan arahnya, tapi saya salah menuliskan nama arah, oposisi untuk arah Utara adalah Selatan, tapi saya malah menuliskan Timur, StuPIDO kan? memang!
Kesalahan yang lain adalah seputar letak bangunan dan kesalahan penamaan.
Namun kemudian ada beberapa hal yang menjadi catatan buat saya (tentunya selain saya harus lebih teliti sekalipun dalam kondisi Under pressure luar biasa),
bahwa jika di kemudian hari saya harus memaksa diri saya sendiri untuk tetap teliti walapun dalam kondisi tertekan oleh deadline, proses asistensi harus tetap dilakukan oleh pihak yang paling bersangkutan (mungkin dalam hal ini adalah kawan-kawan Padang) dan bukan langsung cetak. Selalu saja manusia tidak sempurna, dan bukan mahluk solitaire, melainkan sosial. Memerlukan orang lain untuk kritik dan masukan. Tapi saya maklum juga dengan deadline seketat itu, proses asistensi seperti yang biasa dilakukan di tiga bulan ke belakang agak menjadi utopis.
Kedua, sekalipun dengan deadline yang ketat, seharusnya kelengkapan dan keakuratan materi harus tetap dijaga, karena seperti yang saya bilang di paragraf atas, ini bukan Rantau Baranjau, ini bukan berlari karena kocokan dadu, ini berlari karena ada gempa bumi atau tsunami, maka keakuratan media Peta Evakuasi ini wajib adanya.
Malam ini saya harus merelakan otak saya gelisah lagi setelah membaca SMS dari Supervisor asistensi MDR (P Fahmi): "Btw sya dah ngmong sma barry n boy prkaws peta. sngkatna mah eta pta benerkeun scpatna. bla..bla..bla.."(1)
Semua memang ada konsekuensinya. Ini adalah harga yang harus dibayar dari keterburu-buruan. Kasihan saya. Hehehehe...
(1) "By the Way, saya udah ngomong sama barry n Boy tentang Peta. Singkatnya itu peta benerin cepet-cepet. blablabla...!"
Tulisan ini seharusnya terbit berhari-hari yang lalu, tapi rupanya nggak. Sekarang saja.
Beberapa hari setelah finishing Rantau Baranjau, saya dan rekan harus kembali bekerja menyelesaikan Peta Kerentanan dan Evakuasi untuk dua daerah di Kota Padang yang sudah menjadi area proyek, yakni Kampung Gaung dan Sawah Liat.
Deadline yang telah ditentukan tidak begitu lama, hanya satu minggu lah, lebih sebentar beberapa hari dari Rantau Baranjau, tetapi berbeda dengan Rantau Baranjau yang dikerjakan dengan mengandalkan imajinasi dan tanpa membutuhkan akurasi dalam hal letak geografis, Peta Evakuasi ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati, harus serba akurat, karena ini bukan main-main, bukan permainan, langkah selamat tidak ditentukan oleh jumlah angka yang keluar dari kocokan dadu, arah berlari kini ditunjukkan oleh arah mata angin :D.
Kadang kawan-kawan mengeluhkan deadline yang terlalu dipaksakan tapi ya sudahlah, tidak apa.
Proses seminggu dalam pembuatan Peta Evakuasi ini pada mulanya agak tersendat berkaitan dengan kelengkapan materi (denah lokasi daerah) yang dikirimkan dari Padang, koordinasinya agak sulit memang. Saya kurang tahu! Tetapi karena deadline yang sudah ditentukan tidak akan dapat diundur lagi, maka pengerjaan tetap dilakukan berbekal materi yang secukupnya dulu
-Beberapa minggu sebelumnya kawan-kawan Padang memang sudah beberapa kali
mengirimkan materi, tapi karena dirasa masih belum lengkap dan demi mengejar keakuaratan, terpaksa kawan-kawan di Bandung meminta dibuat dan dikirim ulang-
Saya ngga ingin berlama-lama bercerita soalnya lupa.
Yang jelas setelah seminggu bekerja keras, Peta Evakuasi itu selesai juga, lega rasanya.
Beberapa hari berlalu, saya dan rekan harus menerima kenyataan pahit, karena ternyata ada beberapa kesalahan pada Peta Evakuasi itu, dan celakanya sudah dicetak sebanyak 2000 lembar. Bayangkan! (ngga mau! ya udah!)
Satu yang paling saya greget dari kesalahan itu adalah arah mata angin, bukan arahnya, tapi saya salah menuliskan nama arah, oposisi untuk arah Utara adalah Selatan, tapi saya malah menuliskan Timur, StuPIDO kan? memang!
Kesalahan yang lain adalah seputar letak bangunan dan kesalahan penamaan.
Namun kemudian ada beberapa hal yang menjadi catatan buat saya (tentunya selain saya harus lebih teliti sekalipun dalam kondisi Under pressure luar biasa),
bahwa jika di kemudian hari saya harus memaksa diri saya sendiri untuk tetap teliti walapun dalam kondisi tertekan oleh deadline, proses asistensi harus tetap dilakukan oleh pihak yang paling bersangkutan (mungkin dalam hal ini adalah kawan-kawan Padang) dan bukan langsung cetak. Selalu saja manusia tidak sempurna, dan bukan mahluk solitaire, melainkan sosial. Memerlukan orang lain untuk kritik dan masukan. Tapi saya maklum juga dengan deadline seketat itu, proses asistensi seperti yang biasa dilakukan di tiga bulan ke belakang agak menjadi utopis.
Kedua, sekalipun dengan deadline yang ketat, seharusnya kelengkapan dan keakuratan materi harus tetap dijaga, karena seperti yang saya bilang di paragraf atas, ini bukan Rantau Baranjau, ini bukan berlari karena kocokan dadu, ini berlari karena ada gempa bumi atau tsunami, maka keakuratan media Peta Evakuasi ini wajib adanya.
Malam ini saya harus merelakan otak saya gelisah lagi setelah membaca SMS dari Supervisor asistensi MDR (P Fahmi): "Btw sya dah ngmong sma barry n boy prkaws peta. sngkatna mah eta pta benerkeun scpatna. bla..bla..bla.."(1)
Semua memang ada konsekuensinya. Ini adalah harga yang harus dibayar dari keterburu-buruan. Kasihan saya. Hehehehe...
(1) "By the Way, saya udah ngomong sama barry n Boy tentang Peta. Singkatnya itu peta benerin cepet-cepet. blablabla...!"
MAAF JINO
Kalo ada yang udah pernah liat tulisan saya berjudul GILA LEBIH GILA, pasti ngerti dengan tulisan yang ini.
sebelumnya saya mohon maaf selamanya sama pihak yang telah merasa dirugikan atas tulisan saya, jino tentunya.
Niat saya tadinya hanya melampiaskan emosi, tapi tentu saja saya salah, saya telah menyebut nama, dan kalapun tidak, semua pasti tau siapa yang sedang saya bicarakan, STUPID ME!
seharusnya saya tidak berbicara apapun ketika marah, karena pasti hasilnya ngga akan bagus, dan saya pikir setelah projek berakhir, blog ini akan menjadi blog catatan pribadi saya, tapi tentu saja saya tetap salah karena menyebutkan nama, oh damn! hampura Jin!
Tanpa maksud berapoloji, setelah memuat tulisan itu, saya tidak pernah dendam, dari dulu juga begitu, sampai mati pun teman akan tetap menjadi teman, tak ada maksud sedikitpun mencemarkan nama baik, tapi ya tentu saja lagi, SAYA SALAH!!
Saat itu saya hanya bingung harus dengan cara apa saya melampiaskan amarah, tidak dengan memarahi, tidak dengan apapun seharusnya tidak terkecuali dengan memuat tulisan di Blog yang berisikan pencemaran nama baik,.
Aduh jin, hampura pisan...
maaf banget, coba inget-inget, apa pernah saya sekaliipun meremehkan kamu?
Seingat saya tidak pernah, sekalipun.
Saya hanya marah (lagi), dan saya sudah hampir bosan memarahi, saya takut dikatai menggurui, bukankah kamu adalah ikan? maka saya ngga usah mengajari kamu lagi untuk berenang, siapa saya? maka sekalipun dari semenjak kamu KP saya malah kagum, percaya, saat itu saya hanya marah, dan saat itu saya SALAH karena bikin tulisan itu.
waduh, jadi ruwet ini!
dan untuk teman-teman yang membaca ini, tolong maafkan saya juga!
Saya pribadi udah lupa sama kejadian itu, saya malah berpartner lagi di Studio NLG, tapi Jino memang shock karena baru membaca tulisan GILA LEBIH GILA tersebut.
ah GILA memang!
sebelumnya saya mohon maaf selamanya sama pihak yang telah merasa dirugikan atas tulisan saya, jino tentunya.
Niat saya tadinya hanya melampiaskan emosi, tapi tentu saja saya salah, saya telah menyebut nama, dan kalapun tidak, semua pasti tau siapa yang sedang saya bicarakan, STUPID ME!
seharusnya saya tidak berbicara apapun ketika marah, karena pasti hasilnya ngga akan bagus, dan saya pikir setelah projek berakhir, blog ini akan menjadi blog catatan pribadi saya, tapi tentu saja saya tetap salah karena menyebutkan nama, oh damn! hampura Jin!
Tanpa maksud berapoloji, setelah memuat tulisan itu, saya tidak pernah dendam, dari dulu juga begitu, sampai mati pun teman akan tetap menjadi teman, tak ada maksud sedikitpun mencemarkan nama baik, tapi ya tentu saja lagi, SAYA SALAH!!
Saat itu saya hanya bingung harus dengan cara apa saya melampiaskan amarah, tidak dengan memarahi, tidak dengan apapun seharusnya tidak terkecuali dengan memuat tulisan di Blog yang berisikan pencemaran nama baik,.
Aduh jin, hampura pisan...
maaf banget, coba inget-inget, apa pernah saya sekaliipun meremehkan kamu?
Seingat saya tidak pernah, sekalipun.
Saya hanya marah (lagi), dan saya sudah hampir bosan memarahi, saya takut dikatai menggurui, bukankah kamu adalah ikan? maka saya ngga usah mengajari kamu lagi untuk berenang, siapa saya? maka sekalipun dari semenjak kamu KP saya malah kagum, percaya, saat itu saya hanya marah, dan saat itu saya SALAH karena bikin tulisan itu.
waduh, jadi ruwet ini!
dan untuk teman-teman yang membaca ini, tolong maafkan saya juga!
Saya pribadi udah lupa sama kejadian itu, saya malah berpartner lagi di Studio NLG, tapi Jino memang shock karena baru membaca tulisan GILA LEBIH GILA tersebut.
ah GILA memang!
Rabu, 07 Mei 2008
MAAF KSB
Dari hati saya yang paling dangkal (hehe..) saya haturkan banyak sekali maaf kepada rekan-rekan KSB Padang, karen apada hari ini saya ngga bisa ikut hangout bersama di Jakarta, selain karena ada kerjaan yang mesti selesai dalam waktu dekat ini, duitnya juga lagi cekak nih... bahkan untuk ongkos pun masih kurang nih, saya hanya tidak tega membiarkan saya pribadi diturunkan beus di tengah jalan karena kurang ongkos. hehe...
Mungkin Jumat nanti bisa ketemu ya walopun sebentar! mungkin pas hari itu aja saya bisa menyempatkan ke Jakarta.
Mungkin Jumat nanti bisa ketemu ya walopun sebentar! mungkin pas hari itu aja saya bisa menyempatkan ke Jakarta.
Senin, 05 Mei 2008
SELAMAT JALAN ANDEY!
Selamat Jalan Andey,
teman, kakak sekaligus tutor buat saya.
Irfan AMalee bilang, "orang baik cepat perginya, Allah sayang kamu andry!"
dan saya setuju.
Mungkin umed harus menunggu entah sampai kapan agar bisa ngaliwet dan bikin tutug oncom seperti yang dimintanya sama kamu pas di ICU sementara kamu dengan mata tertutup, selang infus dimana-mana, jarum suntik menancap di bagian-bagian tubuh yang lain.
dan tubuh bengkak saat itu sudah tidak lucu lagi seperti biasa saya meledek canda kalo perut kamu memang membuncit, kupikir lucu, tapi tidak!!
Ojot juga harus menunda entah hingga kapan, katanya mau ngelongok pas sembuh aja, kamunya keburu pergi, ah mungkin di dunia lain, kamu duluan, ya sok!!
Saya juga tidak akan pernah menyesal menitikkan air mata saat kamu dikembalikan, di komplek astana Jatihandap cicaheum Bandung.
terus Irfan Amalee bilang lagi "Sepertinya dia sedang melihat surga.
Sedangkan saya menangis diam-diam"
dan saya menangis terang-terangan. teman-teman juga.
itu doa buat kamu ndey, penghargaan buat kamu.
Selamat jalan Andry Muhammad.
saya kehilangan, sepertinya teman-teman yang lain juga!
Sampai bertemu!
teman, kakak sekaligus tutor buat saya.
Irfan AMalee bilang, "orang baik cepat perginya, Allah sayang kamu andry!"
dan saya setuju.
Mungkin umed harus menunggu entah sampai kapan agar bisa ngaliwet dan bikin tutug oncom seperti yang dimintanya sama kamu pas di ICU sementara kamu dengan mata tertutup, selang infus dimana-mana, jarum suntik menancap di bagian-bagian tubuh yang lain.
dan tubuh bengkak saat itu sudah tidak lucu lagi seperti biasa saya meledek canda kalo perut kamu memang membuncit, kupikir lucu, tapi tidak!!
Ojot juga harus menunda entah hingga kapan, katanya mau ngelongok pas sembuh aja, kamunya keburu pergi, ah mungkin di dunia lain, kamu duluan, ya sok!!
Saya juga tidak akan pernah menyesal menitikkan air mata saat kamu dikembalikan, di komplek astana Jatihandap cicaheum Bandung.
terus Irfan Amalee bilang lagi "Sepertinya dia sedang melihat surga.
Sedangkan saya menangis diam-diam"
dan saya menangis terang-terangan. teman-teman juga.
itu doa buat kamu ndey, penghargaan buat kamu.
Selamat jalan Andry Muhammad.
saya kehilangan, sepertinya teman-teman yang lain juga!
Sampai bertemu!
Langganan:
Postingan (Atom)