Rabu, 26 Maret 2008
POST JOB SYNDROME (?)
Kemarin saya berangkat lagi ke studio, bukan inisiatif sih tap karena ditelepon Fahmi buat datang karena masih ada kerjaan saya yang harus dikoreksi (Agenda), singkat cerita pukul setengah tiga saya tiba di studio, sudah ada Wawan (MDR Bengkulu) dan ternyata sebelumnya Fahmi dan Wawan sudah berkeliling Bandung dalam rangka memaketkan dummy yang sudah jadi ke Jakarta. Hari itu kam mengobrol banyak, tentang rencana post project, showcase karya desain cover fahmi, tapi yang masih nyangkut buat jadi materi posting kali ini adalah berkaitan dengan post power syndrome tadi, Fahmi bilang sebetulnya masa-masa ngga ada kerjaan gini tidak harus betul-betul menjadi hari-hari tanpa kerjaan, bahkan masa-masa kayak gini perlu juga, sebagai persiapan menghadapi pekerjaan baru.
Kami (saya dan Wawan) sempat mengelak juga kalo di kepala kita selalu persepsi kerjaan adalah yang profitable, dan ternyata Fahmi ngga sefaham dengan kami tentang itu, bahwa kerjaan ato projek tidak melulu profitable, dia menyarankan mulai dengan beres-beres meja kerja kami masing-masing, itu adalah kerjaan non-profit tapi bukan tidak mungkin berkaitan sekali dengan kerjaan profitable nanti, terus coba juga dengan menabung karya, referensi dan mungkin masih banyak lagi yang bisa dikerjakan. Non-profit tapi sangat worth to do.
Kalo dipikir lagi memang banyak yang bisa dikerjakan ditambah mungkin ketika nanti ada kerjaan yang profitable itu beserta problematikanya, dan kalo dibayangin sekarang boleh jadi nanti ada ungkapan lagi Post Jobless Syndrome, HAHAHAHAHA..........
Jumat, 21 Maret 2008
BUKU-BUKU
Karena terbiasa tidak punya uang sendiri dalam jumlah banyak, biasanya orang (sewaktu punya uang sendiri) suka belanja gila-gilaan membeli ini-itu tanpa pertimbangan, dan kalaupun ada, pertimbangannya hanya karena ingin (bukan butuh). Laper mata kata orang!
Kejadian kayak gitu saya alamin juga, karena ngerasa ada uang lebih di dompet atau di tabungan, biasanya saya jadi hambur, dengan dalih "jakat" saya traktir teman-teman atau saudara-saudara, dengan alibi "ah ini mah recehan" saya beli barang-barang yang ngga begitu dibutuhkan.
Mungkin poin disini bukan kondisi saya yang harus menerima fakta bahwa dompet telah menipis di tengah bulan, tetapi dengan hampir habisnya uang di tengah bulan yang saya dapatkan adalah hanya bertambahnya berat badan saya karena kebanyakan makan, huhuhu......
Menyikapi hal itu kemarin saya alokasikan beberapa rupiah yang mungkin saja bisa lenyap tak berbekas (kecuali membekas jadi lemak di tubuh) ke bentuk buku. Lumayan lah buat referensi. Lagipula buku itu seperti investasi, manfaatnya mungkin tidak terlalu terasa sekarang, bahkan konsumsinya pun bisa kita tunda hingga beberapa waktu ke depan, tidak ada kadaluarsa. yuhuhu....
Jujur, saya bukan readaholic (ada gitu istilah kayak gitu?), kalau rate minat baca ditunjukkan dengan angka dari 0-10 (tidak suka - suka sekali) mungkin saya masih ada di level 6 atau 7 setengah lah paling bagus (karena sekarang ada beberapa buku yang sangat semangat saya baca), tapi saya akui besar sekali manfaat membaca (termasuk buku), beneran!
Ada sudut-sudut pandang baru, pengetahuan baru, dan yang jelas ada buku baru (yeyyy...ya iyya lah, masa ya iya dong!).
Ada beberapa orang yang saya kagumi sebagai personal dan atau profesional, setelah ditelusuri ternyata referensi bacaannya gila gitu, banyak banget! Umed bilang orang-orang seperti itu sepeerti perpustakaan berjalan, kayak wikipedia yang tidak usah diklik, hanya perlu perintah atau pertanyaan suara, hehehe... sori jadi berlebihan.
Tapi yang jelas, dengan menginvestasikan beberapa lembar rupiah ke dalam bentuk fisik (dalam hal ini buku) saya jadi ngejamin diri saya sendiri bahwa di tengah bulan nanti saya tidak akan menyesal mendapati diri saya dalam kondisi dompet tipis a.k.a kantong kempes, setidaknya kalo memang bankrupt, saya bisa jual lagi buku-buku yang saya beli!
Lho........?
Senin, 17 Maret 2008
SOFT CLOSING-PETUALANGAN
Tapi ya Fahmi bilang biarlah juga soft closing ini diadakan, biar ada momen, biar jadi legalitas buat liburan, hehe....
dan waduh kumat lagi, saya masih belum tau mau kemana arah tulisan ini. hmmmh....
Saya bagi aja apa aja yang kejadian kemarin sabtu di acara soft closing, hehe.. here we go!
1. Interview,
Sebelum berangkat ke studio, saya terlebih dahulu disms Fahmi, katanya jangan datang terlalu siang (hmmh...saya pikir dia emang bisa telepati, saat itu saya emang bakal telat hehe), dan kalo bisa semua residen datang tanpa kecuali, mau ada sesi interview. Standar lah paling nanya kesan-kesan dan pesan-pesan. Tapi yang ngga biasa adalah interview ini diabadikan dalam gambar bergerak, hihihi....biasa aja sih, tapi ngga nyangka. Oke camera! Action!
2. Briefing
Kali ini bukan briefing membicarakan kerjaan yang dulu tampaknya kok ngga selesai-selesai, hihi, briefing kali ini diisi dengan menuliskan jawaban dari pertanyaan "selama 3 bulan ini apa yang telah dipelajari" dan "masukan untuk studio dan Fahmi pribadi"
Di ujung sesi ini, Fahmi bilang kalo kerja cape terus dapet duit itu standar, bahkan cenderung plus-plos (ngga dapet apa-apa), tapi kalo kerja dapet duit dan dapet ilmu baru itu baru untung. Tapi kalo kerja ngga dapet duit tapi dapet ilmu apa ya? hehe..
3. Makan-makan
Ada teh Ira (Istri Fahmi) dan Umed di dapur, saya pribadi futsal dulu, hehe... Teh Ira menyiapkan makanannya, dan Umed mengatur penyajiannya, wuihh sangat pesantren, beralaskan daun pisang digelar sepanjang satu meter, nasi liwet lalu langsung ditumpahkan sepanjang daun pisang, disusul ikan asin bertaburan di atas nasi, lalu ayam, sambal, sayuran, lalu...makan!! yuhuhu...............
Semua kenyang, mudah-mudahan senang juga, tak lama satu persatu lalu pergi (atau pulang, entahlah), di penghujung setengah sebelas tinggal saya sendiri mnyelesaikan dummy yang belum beres ditemani Fahmi.
Akhirnya setelah semua beres dan berakhir di tulisan ini saya pengen nyapa lagi kawan-kawan residen dan penghuni studio dari sini, TERIMA KASIH ATAS KESEMPATANNYA MENGIZINKAN SAYA IKUT DALAM PETUALANGAN INI"
Jumat, 14 Maret 2008
SYUKURAN
hmmh..berarti besok betul-betul finish proyek ini (secara kontark maksudnya!), ngga sedih sih, biasa aja, jadi bisa liburan dulu, hahahaha.......... ya ngga sedih-sedih amat lah, ditutupnya juga pake makan-makan ya seneng lah yang ada, malah berharap penutupan ini bisa tiap minggu heuheu... tapi bisa-bisa bangkrut nih, seorangnya ditarif 15rebu rupiah, padahal saya yakin nanti pasti berebutan, hehe...dengan jatah yang udah dipas, ternyata semua bersepakat untuk boleh mengundang pacar, temen, kerabat atau siapapun, wuihh......hehehe....persaingan agak ketat besok nih!
udah dulu ah, saya ada yang mesti dikerjain sekarang. biar besok bisa makan dengan tenang! huhuhu........
Senin, 10 Maret 2008
AGENDA ITU
Minggu, 09 Maret 2008
SEBUAH TAMPARAN 2
Baru 5 menit jalan dari pergantian hari minggu-senin, saat ini sedang ngantuk-ngantuknya, saya perlu tidur sebagai anti klimaks tapi persentase antara ingin dan enggan tidur masih 60-40, sebab masih ada pekerjaan yang tersisa, pekerjaan terakhir di proyek ini (secara professional tentunya), ada sedikit ketakutan kalo misalnya ngga keburu selesai saat deadline tiba. Hummpphh……
Ngomongin tiba, tiba-tiba aja tadi pas kerja jadi inget lagi sama keheranan beberapa orang tentang progress kita, kali ini datang dari tim Garut (awas lo ya balik ngaji! Hehe…), mereka (atau mungkin Haris saja) bertanya kenapa tim
Jujur banyak sekali yang terjadi dalam 2 bulan sisa ini, mulai dari kurangnya perencanaan, terbuainya saya (mungkin jino juga) sama kerjaan yang saat itu lagi digarap (Cergam), tapi yang paling terasa adalah naik-turunnya mood, sangat manusiawi memang, tapi ketika ini terjadi di kondisi dimana teamwork harus sangat solid secara emosional, jadi boomerang tersendiri ketika satu sama lain atau salah satu kurang bisa menjaga ritme “kerja bareng”. Beuuuhh………. Stressful sekali, menguras energi, menguji mental, mengernyit dahi, menyumpah serapah, meludah-ludah (hehe…) dan me yang lain-lain. Imbasnya tentu saja; pekerjaan yang jadi banyak tertunda, jadwal yang udah dibikin sedemikian rupa jadi berantakan, rrrrrrrrrgggggghhhhhhhh……… sabar. Tapi untungnya masih banyak orang bisa saya ajak ngobrol curhat, lumayan, agak sedikit sangat mengurangi kedongkolan. Makasih!
Kalo anda siapapun saat ini sedang baca postingan ini, saya haturkan terima kasih sekali, saya pikir anda ikut ngebantu saya ngilangin kedongkolan yang dimaksud.
Nb: Sori, fotonya sangat agak ngga nyambung sama tulisan, saya cuman pengen bagi-bagi momen aja, tapi paling tidak mereka kadang jadi pelipur lara juga, hehe..
Searah jarum jam: Ijhal (adik saya), Helmi, dan Umed. Thank brother!!!